To See Beyond The Eyes Can See

Apa sih Sutrah itu? Apa hukumnya? Perlukah makmum ber- sutrah ? Boleh ngga sih lewat di depan orang yang sedang shalat? Terus, kalau “buang angin” ditengah shaf, boleh melintasi orang yang shalat dibelakangnya tidak? Yuk mari kita bahas satu-persatu.             Sutrah  secara bahasa arab artinya apapun yang dapat menghalangi. Jadi  sutrah  adalah penghalang. Dalam terminologi ilmu fiqih, sutrah artinya segala sesuatu yang berada tegak di depan orang yang sedang shalat, dapat berupa tongkat, atau tanah yang disusun, atau semacamnya untuk mencegah orang lewat di depannya ( Mausu’ah Fiqhiyyah Kuwaitiyyah , 3/176-177). Yang bisa menjadi sutrah ialah : anak panah, hewan tunggangan, tiang, dinding, pohon, tongkat yang ditancapkan, benda apapun yang meninggi, orang lain. Sedangkan yang tidak diperbolehkan menajdi sutrah ialah : garis, mushaf Al Quran, benda yang menyerupai berhala, benda yang mengganggu kekhusyukan shalat. Para ulama berbeda pandangan mengenai huk

                        Kehidupan berasrama memang mengandung banyak cerita. Mulai dari cerita lucu, asik, menegangkan, hingga yang sedih. Semua cerita itu menambah warna pada hari-hari “seorang anak asrama”, bagai kepingan warna-warni yang menjadikan jendela mozaik terlihat indah dan megah disandingkan dengan kesunyian gedung-gedung tua eropa.             Sebagai anak perantauan yang tinggal serumah dengan anak perantauan lainnya, aku banyak terpapar kejadian-kejadian yang sukses menghiasi hari-hari kuliah yang lumayan membosankan. Bagaimana tidak membosankan, perjalanan kuliah dari rumah melalui jalan yang selalu sama setiap harinya, begitu juga jala pulang. Datar. Bosan. Namun, keberadaan anak-anak perantauan lainnya dirumah menjadikan kebosanan itu sedikit terobati.             Dalam satu rumah, kami ada delapan orang plus satu orang pembina. Sembilan kepala dalam satu rumah artinya ada sembilan kepentingan dengan tujuan berbeda dalam satu atap. Rame. Rentan akan terjadiny

                                                Pada umumnya orang beranggapan bahwa, kita sebagai makhluk hidup hanya hidup sekali saja. Namun orang yang bijak akan mengatakan bahwa kita hidup bukan sekali, tetapi setiap hari, yang hanya sekali adalah kematian.                 Hidup hanya sekali merupakan pernyataan yang kurang tepat, karena memang sebenarnya kita hidup setiap harinya sampai waktu kematian. Setelah kematian, kita percaya bahwa nantinya kita akan dihidupkan kembali. Sehingga jika kita mau jujur, setiap mahkluk hidup pasti akan menjalani kehidupan dua kali, dan kematian sekali sebagai pemisahnya.                 Kematian hanyalah satu kali dalam kehidupan kita baik di dunia maupun di akhirat nantinya. Karena nantinya di akhirat kita tidak akan mengalami kematian lagi. Sehingga sesuai dengan prinsip ekonomi, yang kuantitasnya banyak akan kalah berharganya dengan yang lebih sedikit. Oleh karena itu, kematian menjadi lebih berharga dari pada kehidupan itu sendiri.

Saudara-saudara semua yang selalu dirahmati Allah, setiap kita hidup didunia pasti kita mempunyai masalah. Dimana masalah tersebut bisa saja membuat kita bisa menjadi lebih dekat kepada Allah dan malah bisa juga membuat kita menjadi jauh kepada Allah. Untuk saudara-saudara kita yang beriman dengan benar, setiap yang terjadi yang menimpa dirinya baik suka maupun duka pasti akan membuat dia lebih kuat imannya dan lebih dekat dengan Allah, karna dia tahu bahwa Allah sedang rindu dengannya makanya Allah menimpakan itu semua. Solusi terbaik mengatasi masalah kita adalah dengan terus bersabar dan taat kepada Allah, introspeksi diri, memperbaiki diri, membenari ibadah wajib dan tambah dengan yang sunah. Untuk menguatkan hati kita, ini ada dzikir yang pernah disampaikan oleh ustadz yusuf mansur. الله ربنا لا نشرك به شيئا Itulah dzikirnya yang pernah disampaikan oleh Ustad Yusuf Mansyur, silahkan anda baca sebanyak- banyaknya semampunya setiap pagi dan sore, setiap siang dan malam juga,

Rasulullah SAW bersabda, bahwa tidak boleh melakukan puasa sepanjang saing dan shalat sepanjang malam, karena tubun mempunyai hak, mata mempumyai hak, istri juga mempunyai hak, dan tamu yang berkunjung juga punya hak. Hal itulah beliau sabdakan kepada Abdullah in Amr Bin Ash (HR Bukhari), karena beliau mendengar bahwa sahabatnya itu berpuasa sepanjang siang dan shalat sepanjang malam, tanpa memperdulikan kesehatan tubuh, istri, dan tamunya.

Tidak ada orang yang mau terlahir dalam keadaan miskin. Keinginan untuk memiliki kehidupan yang ideal adalah keinginan semua anak. Namun fakta tidak semanis mimpi. Umur belia harus menjajakan tissue agar dapat tetap bersekolah. Mengais rezeki agar dapat tidur dengan perut terisi. Sungguh ironi, untuk mereka yang terlalu dini. Pemangku jabatan tidak semua bermental Umar Ibn Khattab, yang selalu turun dan dengan turunnya dirasakan kebermanfaatan. Mereka juga belum menempatkan masalah ini dalam prioritas utamanya. Concern mereka masih terpusat pada masalah perekonimian bangsa. Tidak salah, dan tentunya tidak absolut benar pula. Jika sudah seperti ini, siapa yang akan membantu mereka? ***************************************************************** Perjumpaanku dengan seorang bocah belia yang memberikan secarik kertas bertuliskan pengharapannya beberapa saat yang lalu membuatku berfikir akan semua ini. Ia hanya berharap dapat tetap bersekolah. Dari kios ke kios ia bagikan sele

persahabatan dalam islam sangat menguntungkan bagi pelakunya. karena pada hari kiamat, sahabat memiliki syafaat untuk membantu sahabatnya dari neraka menuju surga. Mulailah mencari sahabatmu sejak dini dengan baik, untuk masa depanmu dan akhiratmu yang lebih baik...